Religious Myspace Comments
topbella

Jumat, 08 Oktober 2010

ALLAH MEMULIAKAN HAL YANG DIREMEHKAN

DISUSUN OLEH : Anna Wahyu Rohmanah (MA Mazro'atul Huda Wonorenggo)

Seringkali kita menganggap dan berpkir, kenapa sih Allah menciptakan mahkluk-mahkluk kecil yang tidak  mencolok manfaatnya? Seperti halnya lebah, laba-laba dan nyamuk. Memang Allah menciptakan segala sesuatu pastilah ada maksud sendiri yang terkandung didalamnya, namun adakah penjelasan yang lebih spesifik mengenai mereka?
    Baiklah, saya disini menulis artikel ini selaku orang yang pernah pernah penasaran dengan hal tersebut akan berbagi sedikit ilmu yang saya dapat dari rasa penasaran saya.

LABA-LABA
    Laba-laba, merupakan sejenis  serangga berkaki enam sampai delapan yang biasa menjalin benang sejenis sutra yang dihasilkan dari perutnya yang berfunsi sebagai rumah dan perangkap mansa. Ia memiliki keistimewaan, baik dari segi jenis, kehidupan, makanan, tempat tinggal maupun rumahnya.
    Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman, “Perumpamaan mereka yang mengambil pelindung selain Allah, seperti laba-laba yang membuat rumah; tapi sungguh, rumah yang paling rapuh ialah rumah laba-laba.”
    Abū Hurairah meriwayatkan dari Anas, bahwa Nabi Muhammad bersabda, yang artinya sebagai berikut, “Binatang yang paling rakus adalah lalat, dan binatang yang paling hemat adalah laba-laba.”  (HR Bukhāri & Muslim).
    Petunjuk Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah tersebut menegaskan bahwa ada manusia yang memuja dan menyembah serta meminta pertolongan kepada selain Allah Yang maha Kuasa. Seperti yang disebutkan, bangunan tempat tinggal yang paling lemah adalah rumah tinggal laba-laba. Laba-laba adalah salah satu binatang yang hemat, teliti, kreatif, dan sensitif.
    Dalam sebuah riwayat, ketika Nabi Muhammad dikejar-kejar kaum Quraisy, Nabi Muhammad bersama Abū Bakr memasuki gua Śur. Atas kehendak Allah, di bawah pintu gua sepasang burung merpati membuat sarang dan bertelur di dalamnya. Demikian juga laba-laba yang membuat jarring di pintu gua sebagai tempat tinggalnya. Kaum Quraisy berpikir, tidak mungkin Muhammad masuk ke dalamnya. Jika masuk, maka telur burung akan pecah terinjak dan induknya terbang jugan jarring laba-laba pastilah rusak terkoyak. Maka selamatlah Nabi Muhammad dan Abū Bakr atas kehendak Allah dengan perantaraan burung merpati dan laba-laba.

LEBAH
   Lebah atau juga disebut tawon merupakan serangga yang hidup berkoloni. Walau sering disebut sebagai serangga penyengat, lebah juga membantu terjadinya proses penyerbukan pada bunga. Namun dari kesemua kelebihan lebah yang terkenal adalah madu.
    Madu merupakan sari bunga yang dihasilkan oleh lebah. Yang mempunyai warna dan bau yang beragam, tergantung dari jenis tumbuhan yang dihisap oleh lebah, dan juga yang sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca maupun musim.
    Di dalam Al-Qur’an allah pernah berfirman yang artinya sebagai berikut, “Dan Tuhanmu mengajarkan lebah membangun sarang-sarangnya di bukit-bukit, di pepohonan dan di pemukiman (manusia). Kemudian makanlah aneka macam hasil buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu denagn luas, dan dari dalam perutnya keluar minuman (madu) beraneka warna, mengandung obat bagi manusia. Sungguh, ini adalah tanda bagi mereka yang menggunakanpikiran.” (QS An-Nahl : 68-69)
    Madu tidak hanya terbatas dikonsumsi sebagai bahan makan saja (selai atau pemanis), tetapi lazim pula dipakai sebagai penangkal berbagai penyakit. Pengobatan dengan madu tidak cukup hanya dengan sekali minum atau dua kali, akan tetapi lebih dari itu. Dengan cara seperti ini madu akan membersihkan kotoran-kotoran yang terdapat dalam perut.
    Para dokter pada abad pertengahan berpendapat, bahwa secara alamiah pengobatan penyakit perut seprti diare dan lain-lain cukup dengan memberikan madu kepada pasien.
    Yang tidak kalah pentingnya pula bahwa madu berperan untuk kosmetika dan perawatan kecantikan. Sebagai pelembab untuk kekeringan bibir dan kulit, atau dapat juga digunakan sebagai masker agar kelembaban dan kehalusan kulit tetap terjaga.
    Semasa hidup, Nabi Muhammad SAW selalu mengkonsumsi madu, maka beliau tidak pernah sakit bahkan selalu dalam keadaan sehat wal ‘afiat meskipun beliau sangat sibuk dengan tugas-tugas berat yang menjadi tanggung jawabnya.

NYAMUK
    Allah berfirman di dalam kitab-Nya, ‘Sesunguhnya Allah tidak malu membuat perumpamaan nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka. Tetapi mereka yang kafir mengatakan, “Apakah maksud allah menjadikan ini perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyakorang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberinya petunjuk. Dan tidak ada orang yang disesatkan Allah kecuali orang-orang fasik’ (QS Al-Baqarah : 26)
    Asbābun-nuzūl (sebab-sebab turunnya) ayat tersebut adalah ketika Allah SWT menyebutkan enteng binatang lalat (aż-żubāb) dan laba-laba (al-ankabūt) sebagai perumpmaan bagi orang-orang yang musyrik, bahwa berhala-berhala yang mereka sembah tidak dapat membuat lalat dan mereka yang menjadikan berhala sebagai tempat memohon perlindungan itu seperti laba-laba yang berlindung di balik sarangnya. Karena sangat lemahnya maka orang-orang musyrik menertawakan sambil berkata, “Apa maunya Allah menyebutkan contoh-contoh binatang yang remeh seprti itu?” maka turunlah ayat tersebut.
    Salah satu hikmah diciptakannya nyamuk adalah sebagai tanda bukti kemahakuasaan allah SWT. Sebab meskipun kemajuan sains dan teknologi sedemikian pesat dan canggih, manusia tidak dapat menciptakan nyamuk. Dengan adanya nyamuk yang membawa bibit penyakit malaria atau DB (Demam Berdarah) telah merangsang para ahli kedokteran untuk dapat menemukan obatnya, penangkalnya, dan pembasmiannya. Maka muncul kreatifitas manusia di bidang kedokteran spesialis nyamuk, pabrik obat nyamuk dan sebagainya. Dengan demikian, dinamika peradaban manusia menjadi berkembang.
    Dari sedikit banyak uraian di atas mulai dari laba-laba bersarang rapuh yang melindungi Nabi Muhammad dan Abū Bakr dari kejarn kaum Quraisy, lebah yang menghasilkan madu sebagai obat segala macam penyakit, sampai dengan nyamuk pembawa bibit penyakit yang berhasil merangsang manusia  menemukan berbagai macam obat untuk membasminya apakah tidak cukup bukti untuk lebih bersyukur memperhatikan dan memahami segala keEsaan Allah?
    Itulah mengapa orang-prang yang beriman tetap yakin dan mengatakan seluruh perumpamaan yang dibuat Alla dalam Al-Qur’an adalah haq (benar) dari Allah dan ada hikmahnya. Subhanallah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me